Waktu Mustajab Terkabulya doa di Bulan Ramadhan
Berkah Islam Pedia – Sebagai bulan yang penuh berkah, ampunan, dan segala keutamaan yang tidak didapati pada bulan lainnya, maka sudah sepantasnya kita memanfaatkan setiap waktu yang ada pada bulan Ramadhan untuk melakukan kebaikan dan amal shaleh sebanyak dan sebagus mungkin.
Banyak dan bagusnya amal seorang hamba di bulan Ramadhan menunjukkan
keseriusan dirinya dalam memanfaatkan kesempatan yang belum tentu berulang pada
tahun mendatang.
Salah satu amalan yang biasa lebih sering dilakukan oleh kaum Muslimin
dibanding pada bulan lainnya adalah berdoa, baik selepas shalat maupun pada waktu-waktu
tertentu. Bahkan di beberapa masjid, kaum muslimin ramai menengadahkan
tangannya ke langit pada sebagian waktu di bulan Ramadhan. Lalu apa saja saat
yang mustajab untuk memanjatkan doa di bulan Ramadhan? Berikut ulasan
singkatnya.
Sebelum kita membahas tentang waktu yang
mustajab untuk berdoa di bulan Ramadhan, ada baiknya kita sama menyimak ayat
berikut:
وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي
قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا
بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ
“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya
kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku
mengabulkan permohonan orang yang berdo’a apabila ia memohon kepada-Ku, maka
hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman
kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran [Q.S. al-Baqarah (2):
186].”
Ayat ini berada pada beberapa ayat yang
membahas tentang puasa Ramadhan, baik sebelum maupun sesudahnya. Seolah
mengandung makna bahwa Ramadhan bukan melulu soal hukum dan aturan sebagaimana
bahasan pada ayat-ayat sebelum dan sesudahnya, namun juga memperbanyak doa dan
memohon kepada Allah swt.
Hal ini sebagaimana yang dijelaskan oleh
imam Ibnu Katsir (II/66) dalam Tafsir al-Qur’an al-‘Azhim. Terkabulnya doa
mempersyaratkan benarnya i’tiqad (keyakinan) kepada Allah swt dan dan
kesempurnaan taat sebagaimana yang tercantum dalam akhir ayat ini (Majmu’ah
al-Fatawa, XIV/33-34).
Anjuran memperbanyak doa di bulan
Ramadhan juga dikuatkan oleh riwayat berikut:
قال رسُولُ الله صلى الله عليه وسلم إن لله
عُتَقَاءَ في كل يومٍ وليلة لكل عبدٍ منهم دعوةٌ مُسْتجابةٌ
“Rasulallah saw bersabda: Sesungguhnya
Allah membebaskan beberapa orang pada setiap hari dan malam (Ramadhan). Setiap
hamba diantara mereka ada do’a yang dikabulkan (H.R.
Ahmad no. 7443. Dinilai sahih oleh Ahmad
Muhammad Syakir dalah tahqiq beliau atas Musnad Ahmad, VII/250-251, terbitan
Dar al-Hadits, Kairo 1416 H/1995 M).
Lalu apa saja waktu mustajab untuk bedoa
ketika Ramadhan?
Waktu pertama, orang yang sedang
berpuasa.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثَلَاثَةٌ لَا تُرَدُّ دَعْوَتُهُمُ الصَّائِمُ
حَتَّى يُفْطِرَ وَإِمَامٌ عَدْلٌ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ
“Dari Abu Hurairah, ia berkata (bahwa)
Rasulallah saw bersabda: Ada tiga orang yang doanya tidak tertolak; Orang puasa
sampai berbuka, pemimpin yang adil, dan orang yang terzalimi (H.R. at-Tirmidzi
no. 3598, Ibnu Majah no. 1752, Ahmad no. 8043. Dinilai hasan oleh Syaikh
Syu’aib al-Arnauth).”
Puasa yang dimaksud dalam redaksi hadits
ini tidak hanya dibatasi pada puasa Ramadhan, tetapi juga mencakup puasa yang
lainnya, baik sunnah maupun wajib. Namun puasa Ramadhan adalah lebih utama dari
semua puasa sebagaimana yang sama kita ketahui, sebab Allah sendiri yang
langsung memberi ganjaran atas puasa yang kita lakukan.
Adapun doa yang dipanjatkan adalah untuk
kebaikan dunia dan akhirat, atau berdoa sesuai dengan hajat yang dibutuhkan
selama bukan berdoa untuk terjadinya kezaliman atau bertujuan untuk memutus
tali silaturahim.
Kedua, ketika berbuka puasa
ثَلَاثَةٌ لَا تُرَدُّ دَعْوَتُهُمُ الْإِمَامُ
الْعَادِلُ وَالصَّائِمُ حِينَ يُفْطِرُ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ
“Tiga orang yang tidak tertolak doanya;
Pepimpin yang adil, Orang puasa ketika berbuka, dan doa orang yang terzalimi
(H.R. at-Tirmidzi no. 2526, Ibnu Hibba no. 7387. Dinilai sahih oleh Syaikh
Syu’aib al-Arnauth karena ada beberapa syawahid/riwayat pendukung)”.
Orang yang berbuka puasa adalah orang
yang telah melaksanakan ketaatan, sehingga berpotensi besar doa yang ia
panjatkan akan dikabulkan oleh Allah swt.
Waktu ketiga, ketika sahur
يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ
لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الآخِرُ يَقُولُ
مَنْ يَدْعُونِى فَأَسْتَجِيبَ لَهُ مَنْ يَسْأَلُنِى فَأُعْطِيَهُ مَنْ
يَسْتَغْفِرُنِى
فَأَغْفِرَ لَهُ
“Rabb kita tabaraka wa ta’ala turun ke
langit dunia ketika tersisa sepertiga malam terakhir. Lantas Allah berfirman,
“Siapa saja yang berdo’a kepada-Ku, maka akan Aku kabulkan. Siapa yang meminta
kepada-Ku, maka Aku beri. Siapa yang meminta ampunan kepada-Ku, maka akan Aku
ampuni.” (HR. Bukhari, no. 1145 dan Muslim, no. 758).
Waktu keempat, malam lailatul qadar.
Sebab malam ini adalah lebih baik dari
seribu bulan [Q.S. al-Qadr: 1-5]. Seseorang boleh berdoa dengan doa apa saja
selama bukan mengandung kezaliman dan pemutusan hubungan kerabat. Namun
terdapat doa yang Rasulallah saw ajarkan kepada ‘Aisyah ra:
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ بُرَيْدَةَ عَنْ
عَائِشَةَ أَنَّهَا قَالَتْ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَرَأَيْتَ إِنْ وَافَقْتُ لَيْلَةَ
الْقَدْرِ مَا أَدْعُو قَالَ تَقُولِينَ اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ
فَاعْفُ عَنِّي
“Dari Abdullah bin Buraidah, dari
‘Aisyah, beliau bertanya, Wahai Rasulallah! Jika aku mendapati malam lailatul
qadar, doa apa yang aku panjatkan? Rasul saw menjawab, katakanlah ‘Ya Allah,
Sungguh Engkau Maha Pemaaf, suka (memberi) maaf, maka maafkanlah aku
(H.R.at-Tirmidzi no. 3513, Ibnu Majah no. 3850, Ahmad no. 25384)”.
Oleh karenanya, silahkan membaca doa
yang Rasul saw ajarkan kemudian berdoa sesuai dengan hajat kita. Lalu kapan
lailatul qadar itu datang? Rasulallah saw menjelaskan:
عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا أَنَّ
رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ تَحَرَّوْا لَيْلَةَ القَدْرِ
فِي الوِتْرِ مِنَ العَشْرِ الأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ
“Dari ‘Aisyah ra, bahwa Rasulallah saw
bersabda: Carilah lailatul qadar pada malam ganjil di sepuluh hari terakhir
bulan Ramadhan (H.R. al-Bukhari no. 2017).”
Waktu-waktu yang disebutkan di atas
adalah berdasar pada penjelasan dari hadits Rasulallah saw. Namun yang perlu
kita ingat bersama, Ramadhan adalah bulan yang penuh dengan rahmat, pahala, dan
ampunan Allah swt pada semua harinya.
Oleh sebabnya, amal shaleh (termasuk
doa) tidak hanya dilakukan pada waktu tertentu saja, karena jika demikian kita
mengecilkan makna Ramadhan sebagai bulan yang Allah pilih untuk hamba-hambanya
yang beriman dan tidak Allah tetapkan waktu semisal ini untuk umat terdahulu.
Sumber:
https://www.tongkronganislami.net/waktu-mustajab-terkabulya-doa-di-bulan-ramadhan/
Disclaimer: Beberapa artikel di blog ini terkadang berisi informasi dari berbagai macam sumber. Hak cipta berupa gambar, teks, dan link sepenuhnya dimiliki oleh web tersebut. Jika ada masalah terkait hal ini, Anda dapat menghubungi kami.Disini
0 Response to "Waktu Mustajab Terkabulya doa di Bulan Ramadhan"
Posting Komentar